Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia Merapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifisasi artikel. Setelah dirapikan, tolong hapus pesan ini.
KAM - Jakarta atau Komite Aksi Mahasiswa Jakarta merupakan organ mahasiswa yang lahir setelah Forum Komunikasi Senat Mahasiswa se-Jakarta (FKSMJ) mengalami masa kepudaran. Para pendiri dari KAM Jakarta merupakan mantan aktivis-aktifis FKSMJ seperti Ubedilah Badrun (IKIP Jakarta/UNJ), Irwan (Universitas Moestopo), Omen Abdururahman (Universitas Mercubuana) dan Sarbini (Universitas 17 Agustus). Dalam perjalanan selanjutnya pimpinan KAM Jakarta beralih kepada generasi yang lebih muda dari aktivis FKSMJ.
Karena sifatnya yang kolektif, kepemimpinan KAM Jakarta merupakan kepemimpinan bersama dari beberapa simpul kampus yang sebagian besar berlokasi di Jakarta Selatan. Kampus-kampus yang tercatat sebagai bagian dari KAM Jakarta adalah Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), USNI, Universitas Mercu Buana, Universitas 17 Agustus, UPN Veteran, Universitas Budi Luhur, ABA-ABI, STIEK dan beberapa kampus lainnya.
Aksi-aksi yang dilakukan KAM - Jakarta bercorak active non violence, sesuai pola aksi yang diadaptasi dari generasi sebelumnya (FKSMJ). Pimpinan dari KAM - Jakarta yang cukup di kenal adalah Bayquni (Moestopo) Cecar (USNI), Gunawan (USNI), Yervis (STIEK). Salah satu kekuatan dari KAM- Jakarta adalah forum diskusi lintas kampus yang diadakan secara rutin dan bergilir. Ismail Sambas (Sam) dan Dwi Hananto (Wawan) merupakan dua orang yang dikenal karena aktivitasnya dalam forum diskusi.
Berbagai isu pasca turunnya Soeharto menjadi isu yang sering di usung oleh organ yang sering melakukan koordinasi di Univ. Moestopo ini.
Menjelang tahun 2003, seiring dengan mulai non aktifnya simpul-simpul kampus, KAM Jakarta mulai berkurang intensitas geraknya. Sebagai penerusnya adalah organ tingkat kampus seperti KAM USNI, KAM Moestopo, KAM Mercu Buana, KAM Budi Luhur dan KAM di tingkat kampus lainnya.